Kamis, 24 November 2022

Tulang Pipa

                                                 Tulang Pipa 

Contoh tulang pipa – Seberapa pentingkah tulang dalam hidup kita? Sepertinya, pertanyaan ini bisa dijawab oleh siapa pun. Pasalnya, tulang ialah serangkaian benda padat yang menopang kita hingga bisa berdiri, duduk, diam, sampai melakukan berbagai kegiatan.

Salah satu jenis tulang ialah tulang pipa. Diberi nama demikian karena tulang ini memiliki struktur yang punya sedikit kesamaan dengan pipa. Tulang ini memiliki struktur, fungsi, contoh, dan perawatannya sendiri.

Tulang Pipa Alias Tulang Panjang

Tulang merupakan bentuk jaringan ikat yang sangat khusus dan terdiri dari campuran matriks organik padat dan komponen mineral anorganik. Cirinya, ialah ketahanan mekanis dan kekerasannya. Berupa segmen dengan berbagai ukuran, bentuk, dan kepadatan, tulang-tulang membentuk sistem kerangka.

Didasari pada bentuk formasinya, tulang bisa dibedakan menjadi tulang panjang atau tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek dan tulang ireguler, dan tulang sesamoid. Tulang pipa sendiri bisa berkembang, terutama dari segi panjang. Misalnya, tulang paha, tibia, fibula, ulna, radius, dan humerus.

Ciri tulang pipa ditandai dengan panjang dan lebar yang lebih tinggi daripada ketebalannya, berbeda dari tulang tengkorak, belikat, dan dada. Dalam keadaan normal, tulang berhenti tumbuh ketika seseorang telah mencapai akhir remaja atau awal dua puluhan.

Tulang pipa adalah tulang padat dan keras yang memberikan kita struktur dan memungkinkan untuk mobilitas. Femur, tibia, dan fibula dianggap sebagai tulang pipa di tungkai bawah, sedangkan tulang humerus, ulna, dan radius dianggap sebagai tulang pipa tungkai atas.

Contoh Tulang Pipa








Berikut ialah contoh sekaligus jenis tulang yang termasuk dalam tulang pipa:

1. Humerus (Tulang Lengan Atas)

Tulang panjang pada bagian tungkai atas disebut sebagai humerus. Ia memanjang dari bahu hingga siku kita dan berfungsi sebagai pendukung pergerakan tangan.

2. Ulna (Tulang Hasta)

Tulang hasta atau disebut juga ulna adalah tulang panjang pada bagian bawah lengan, lebih tepatnya, di bawah humerus. Fungsinya juga demi mendukung pergerakan tangan kita, termasuk gerakan memutar, dan pergerakan pada jari-jari kita.

3. Radius (Tulang Pengumpil)

Tulang pengumpil atau radius ialah tulang panjang atau tulang pipa yang berada pada lengan bagian bawah. Letaknya menyamping atau sejajar dengan ulna. Terdapat dua tulang lengan bagian bawah, itulah ulna dan radius. Adapun, fungsi tulang radius sama seperti ulna, yakni untuk mendukung gerakan tangan sampai jari-jari.

4. Fibula (Tulang Betis)

Tulang betis atau fibula, merupakan tulang pada bagian bawah kaki atau tungkai belakang dan bawah. Sendi menghubungkan tulang betis dan pergelangan kaki. Fungsi tulang fibula sendiri ialah untuk menciptakan struktur kaki yang kuat sekaligus mendukung pergerakan kaki kita, Grameds.

5. Tibia (Tulang Kering)

Tulang kering pada kaki yang punya ukuran lebih besar dari tulang betis disebut sebagai tulang tibia. Bagian atas tibia terhubung ke sendi lutut. Sementara itu, tibia bagian bawah terhubung dengan sendi pergelangan kaki. Tibia punya fungsi tersendiri, yakni menopang berat badan, mendukung struktur tulang, sampai membantu mobilitas tubuh.

6. Femur (Tulang Paha)

Femur juga bisa dipahami sebagai tulang paha, alias tulang pada sepanjang paha yang bagian bawahnya terhubung dengan sendi lutut dan bagian atasnya terhubung dengan soket panggul. Femur berfungsi sebagai pendukung pergerakan tubuh kita.

7. Metacarpal (Tulang Jari Kaki dan Tangan Bagian Tengah)

Metacarpal merupakan 5 tulang yang berada di telapak tangan dan kaki kita. Tepatnya, di antara falang dan karpus. Tulang ini menghubungkan tulang jari-jari dan area pergelangan tangan. Fungsinya, demi mendukung pergerakan jari-jari dan memungkinkan kita untuk menggerakan tangan dan kaki.

8. Phalanges (Tulang Jari Kaki dan Tangan Bagian Ujung/Distal)

Phalanges adalah tulang di jari kaki dan tangan bagian ujung atau distal. Terdapat tiga phalanges pada setiap jari tangan, kecuali ibu jari tangan yang cuma punya dua phalanges saja, Grameds.

Struktur dan Fungsi Tulang Pipa





Tulang pipa punya permukaan yang tertutup oleh periosteum, yakni membran yang menghubungkan proses yang bertanggung jawab pada pertumbuhan tulang dan pembentukan kalus pada fraktur.

Tulang kompak (atau kortikal), yang merupakan lapisan tulang padat, terletak di bawah periosteum. Di bawah tulang kompak, ialah lokasi tulang spons (atau trabecular), yang mengandung sumsum tulang yang bertanggung jawab untuk produksi sel darah.

Tulang pipa juga memiliki poros, atau bagian tengah tulang, yang dikenal sebagai diafisis dan dua ujungnya, yang dikenal sebagai epifisis. Pada sendi, epifisis ditutupi dengan tulang rawan artikular yang membentuk permukaan sendi.

Tulang pipa lebih tipis di bagian tengah dan diameternya tumbuh saat subjek bergerak dari poros ke epifisis, yakni area antara salah satu ujung poros dan epifisis yang berdekatan dikenal sebagai metafisis.

Pada anak-anak dan remaja, antara metafisis dan epifisis terdapat tulang rawan, yang dikenal sebagai “konjugasi”, yang mewakili area pertumbuhan panjang jenis tulang ini. Pada orang dewasa, metafisis malah mengeras sepenuhnya.

Secara lebih rinci, berikut ialah penjelasan tentang anatomi atau struktur tulang pipa:

1. Diafisis

Diafisis merupakan batang tulang panjang di tubuh utama. Ini merupakan tabung yang pusatnya berongga, dan disebut juga sebagai rongga meduler atau rongga sumsum. Dinding diafisis sendiri terdiri atas tulang kompak, padat, dan juga sangat keras. Isi dari pusat diafisis ialah sumsum tulang yang berwarna kuning, yang juga sering disebut lemak atau jaringan adiposa.

Selain itu, ada pula rongga atau lubang kecil semacam spons pada bagian tengah tulang pipa. Isinya ialah sumsum tulang berwarna merah dan kuning. Pada anatomi tubuh manusia ini, sumsum tulang berfungsi sebagai produsen sel darah.

2. Garis epifisis

Terdapat tulang spons dan garis epifisis pada ujung tulang pipa. Garis epifisis sendiri merupakan sisa dari daerah yang terdapat tulang rawan hialin pada masa perkembangan kita saat masih menjadi seorang anak.

Dalam proses pembentukan tulang. epifisis punya fungsi untuk sesuai dengan sendi, yakni penghubungnya. Selain itu, bentuk garis epifisis ini juga sesuai dengan pekerjaan sendi.

3. Lempeng Epifisis

Lempeng epifisis merupakan sebutan untuk garis pada epifisis. Terdapat tulang baru pada area ini untuk menambah kepanjangan tulang pipa atau osifikasi. Kita perlu berhati-hati pada area ini karena jika patah, bisa mempengaruhi perkembangan tulang, terutama pada anak.
Fungsi tulang pipa yang satu ini secara umum ialah untuk menopang berat badan dan memfasilitasi pergerakan tubuh. Biasanya, fungsi penopang diemban oleh bagian batang tulang yang satu ini lebih banyak.

Sementara itu, ujung tulang pipa ini dengan berbagai macam sendi dan tulang lainnya memiliki fungsi untuk pergerakan tubuh.

Menjaga Kesehatan Tulang Pipa


Secara umum, fungsi tulang tentunya ialah untuk membentuk struktur tubuh, menopang berat badan, serta mendukung bermacam-macam pergerakan tubuh dalam aktivitas kita sehari-hari. Adapun, tulang juga punya jaringan hidup yang akan selalu berkembang sepanjang hidup kita.

Sebab itulah, penting halnya untuk menjaga kesehatan diri dan tulang demi mendukung mobilitas kita sehari-hari. Berikut ialah beberapa cara mudah yang bisa kamu biasakan, Grameds:

1. Rutin Makan Buah dan Sayur

Hal ini terbukti bisa menambah kekuatan dan massa tulang. Pasalnya, buah dan sayur mengandung antioksidan untuk pencegahan kerusakan tulang akibat radikal bebas.

2. Penuhi Kebutuhan Protein

Hal ini penting karena 50 persen dari tulang terbuat dari protein. Selain itu, ini juga membantu menjaga struktur tulang tetap kuat dan padat dengan penyerapan kalsium.

3. Konsumsi Makanan Tinggi Kalsium

Mineral penting untuk tulang ialah kalsium. Sebab, inilah mineral utama pembentuk tulang.

4. Penuhilah Kebutuhan Vitamin D dan K

Keduanya bisa membantu pembentukan kekuatan tulang. Menurut penelitian, terdapat risiko tulang rapuh jika kita kekurangan vitamin D dan K.

5. Perhatikan Kebutuhan Kalori

Jika kekurangan kalori, kita bisa kehilangan massa otot yang nantinya juga bisa membahayakan kesehatan dan kekuatan tulang, Grameds.

6. Olahraga

Inilah kunci hidup sehat, termasuk demi kesehatan tulang secara menyeluruh. Dengan olahraga semacam angkat beban, kita bisa meningkatkan pembentukan, ketahanan, dan kekuatan tulang.

7. Menjaga Berat Badan yang Ideal

Kita bisa terkena risiko osteoporosis dan osteopenia dengan tubuh yang beratnya di bawah rata-rata. Sementara itu, orang dengan berat badan berlebih juga bisa terkena risiko patah tulang yang lebih tinggi karena tulang mereka harus menopang lemak lebih berat.

8. Berjemur di Bawah Sinar Matahari

Tentunya, poin ini dikhususkan untuk sinar matahari pagi. Pasalnya, ini bisa mengubah bentuk vitamin D nonaktif menjadi bentuk aktif.

Tentang Tulang

Tulang tidaklah cuma sekadar perancah yang menyatukan tubuh. Dengan berbagai bentuk dan ukurannya, tulang hadir dengan berbagai peran. Jadi, pastinya memiliki fungsi, struktur, dan sel yang terlibat. Tulang juga merupakan jaringan aktif yang hidup, terus menerus dirombak oleh tubuh.

Fungsi utama tulang, yakni mendukung struktur tubuh, melindungi organ vital, dan memungkinkan tubuh kita bergerak. Mereka Juga menyediakan tempat untuk sumsum tulang, tempat tubuh membuat sel darah dan penyimpanan mineral, khususnya kalsium.

Sekitar 15 persen dari berat badan adalah kerangka. Manusia punya sekitar 270 tulang lunak saat lahir, beberapa di antara tulang tersebut akan menyatu saat kita tumbuh. Sementara itu, manusia dewasa punya sekitar 206 hingga 213 tulang. Perbedaan ini didasari oleh beberapa orang yang punya lebih sedikit atau lebih banyak tulang pada tulang rusuk, tulang belakang, jari tangan, sampai jari kaki.

Pada tubuh manusia, terdapat tulang terbesar yakni tulang paha. Sementara itu, yang terkecil ialah stapes di tengah telinga yang berukuran sekitar 3 milimeter.

Sebagian besar tulang terdiri atas protein kolagen yang membentuk kerangka lunak. Kerangka pun dikeraskan oleh mineral kalsium fosfat yang juga memberi kekuatan. 99 persen dari kalsium tubuh terdapat pada tulang kita, Grameds.

Uniknya, struktur internal ruang cukup mirip dengan sarang lebah, sehingga tampak kaku meski relatif ringan.

Struktur Tulang

 



Tulang terdiri atas dua jenis tisu tulang. Lapisan luarnya yang keras, padat, kuat, dan tahan lama merupakan kortikal atau tulang kompak. Sekitar 80 persen dari massa tulang dewasa ialah kortikal yang membentuk lapisan luar tulang.

20 persen sisa tulang terbentuk dari tulang cancellous (trabecular atau spongy) yang terdiri atas jaringan trabekular atau struktur serupa batang. Tulang ini lebih ringan dan kurang padat, serta lebih fleksibel daripada tulang kompak.

Selain itu, tulang juga mengandung:

  • Osteosit dan osteoblas, yang bertanggung jawab untuk membuat tulang
  • Osteoklas, atau sel penyerap tulang
  • Osteoid, campuran kolagen dan protein lainnya
  • Garam mineral anorganik dalam matriks
  • Saraf dan pembuluh darah
  • Sumsum tulang
  • Tulang rawan
  • Membran, termasuk endosteum dan periosteum

Sel Tulang

Bukan jaringan statis, tulang ialah jaringan yang butuh perawatan yang konsisten. Dalam proses tersebut, terdapat tiga jenis sel utama yang terlibat.

1. Osteoblas

Osteoblas bertanggung jawab untuk menghasilkan dan memperbaiki tulang. Mereka menghasilkan campuran protein yang oleh dokter disebut osteoid, yang termineralisasi dan menjadi tulang.

2. Osteosit

Osteosit adalah osteoblas tidak aktif yang termineralisasi dan tetap berada di dalam tulang yang telah mereka buat. Mereka berkomunikasi dengan sel tulang lainnya dan membantu mendukung fungsi metabolisme di dalam tulang.

3. Osteoklas

Osteoklas adalah sel besar dengan lebih dari satu nukleus. Mereka Menggunakan asam yang dihasilkan dari reaksi tertentu untuk memecah tulang yang digunakan. Proses ini disebut resorpsi. Osteoklas membantu merombak tulang yang cedera dan membuat jalur bagi saraf dan pembuluh darah untuk melewatinya.

Pembagian Tulang

Seperti penjelasan di awal, tulang tak hanya terdiri atas tulang pipih. Terdapat beberapa jenis tulang lainnya yang melengkapi kerangka tubuh kita, berikut penjelasannya!

1. Tulang Pipih yang Melindungi Organ Dalam

Di tengkorak, terdapat tulang pipih seperti oksipital, parietal, frontal, hidung, lakrimal, dan vormer. Ada pula sangkar toraks seperti sternum dan tulang rusuk. Lalu, ada pula panggul (ilium, ischium, dan pubis). Tulang pipih sendiri berfungsi melindungi organ dalam kita, seperti otak, jantung, serta organ panggul.

Seperti namanya, tulang pipih cukup pipih dan bisa memberikan perlindungan layaknya perisai. Tulang ini juga bisa menyediakan area pelekatan yang luas bagi otot.

2. Tulang Pipa yang Mendukung Berat Badan dan Memfasilitasi Gerakan

Lebih panjang dari lebarnya, tulang panjang atau tulang pipih termasuk tulang paha, serta tulang yang relatif kecil di jari-jari kita. Tulang ini sebagian besarnya terletak di kerangka apendikular dan termasuk tulang di tungkai bawah dan tungkai atas.

3. Tulang Pendek yang Berbentuk Kubus

Tulang pendek kira-kira sepanjang lebar mereka. Terletak di sendi pergelangan tangan dan pergelangan kaki, tulang pendek memberikan stabilitas dan beberapa gerakan.

Karpal di pergelangan tangan (skafoid, bulan sabit, triquetral, hamate, pisiform, capitate, trapesium, dan trapezium) dan tarsal di pergelangan kaki (kalkaneus, talus, navicular, cuboid, cuneiform lateral, cuneiform menengah, dan cuneiform medial) adalah contoh dari tulang pendek.

4. Tulang Ireguler yang Memiliki Bentuk Kompleks

Tulang ireguler bervariasi dalam segi bentuk dan struktur, sebab itulah tidak cocok dengan kategori lain (datar, pendek, panjang, atau sesamoid). Mereka seringkali memiliki bentuk yang cukup kompleks, yang membantu melindungi organ dalam.

Misalnya, tulang belakang, tulang ireguler dari kolom tulang belakang, yang melindungi sumsum tulang belakang. Tulang panggul yang tidak teratur (pubis, ilium, dan ischium) melindungi organ-organ dalam rongga panggul.

5. Tulang Sesamoid yang Memperkuat Tendon

Tulang sesamoid adalah tulang yang tertanam di dalam tendon. Tulang yang bentuknya bulat dan kecil ini umumnya ditemukan pada tendon tangan, kaki, dan lutut. Fungsinya, melindungi tendon dari keausan dan stres. Ada pula tempurung lutut yang juga disebut patella, yang merupakan contoh tulang sesamoid.


0 komentar:

Posting Komentar