Tamak dan Serakah
Pengertian
Dalam bahasa Arab, serakah disebut tamak yang artinya sikap tak pernah merasa puas dengan yang sudah dicapai. Menurut istilah tamak adalah cinta kepada dunia (harta) terlalu berlebihan tanpa memperhatikan hukum haram yang mengakibatkan adanya dosa besar. Karena ketidakpuasannya itu, segala cara pun ditempuh. Serakah adalah salah satu dari penyakit hati. Mereka selalu menginginkan lebih banyak, tidak peduli apakah cara yang ditempuh itu dibenarkan oleh syariah atau tidak, tidak berpikir apakah harus mengorbankan kehormatan orang lain atau tidak. Yang penting, apa yang menjadi kebutuhan nafsu syahwatnya terpenuhi. Sikap serakah dilarang oelh Allah Swt.
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, Sampai kamu masuk ke dalam kubur. (QS. At-Takasur [102] : 1-2)
Ciri-Ciri Tamak
- Tidak mensyukuri nikmat yang telah dimiliki
- Selalu merasa kurang padahal ia telah banyak mendapat nikmat
- Ingin memiliki sesuatu yang dimiliki orang lain
- Panjang angan-angan yaitu suka menghayal dan tidak realistis
- Kikir, ia tidak mau hartanya berkurang sedikitpun
- Kurang menghargai pemberian orang lain jika tidak sesuai keinginan
- Terlalu mencintai harta yang
- Terlalu semangat mencari harta tanpa memperhatikan waktu dan kondisi
- Semua perbuatannya selalu bertendensi pada materi
Bahaya Tamak
- Orang yang tamak selalu merasa kurang dan tidak pandai bersyukur
Dan Sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, Yaitu: «Bersyukurlah kepada Allah. dan Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji». (QS. Lukman [31] : 12)
- Sifat tamak dapat menimbulkan rasa dengki, hasul dan permusuhan
- Sifat tamak akan membutakan orang sehingga menghalalkan segala cara dalam meraih tujuannya
- Sifat tamak akan menjauhkan seseorang daria Allah
- Sifat tamak membuat orang menjadi bakhil, karena takut hartanya berkurang
(yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan Menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka. dan Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan. (QS. An-Nisa’ [4] : 37 )
Cara Menghindari Tamak
- Mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan
- Membiasakan diri dengan sifat ikhlas dan rendah diri
- Membiasakan diri dengan sifat pemurah dan jujur
- Membiasakan hidup sederhana, hemat, qana’ah dan zuhud
- Meminta pertolongan kepada Allah agar dijauhkan dari sifat serakah
- Menghindari sifat iri jika melihat orang lain banyak harta
- Sadar bahwa meteri hanya hiasan hidup dan perantara menuju akhirat
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu Lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (QS. Al-Hadid [57] : 20)
0 komentar:
Posting Komentar