Kamis, 24 November 2022

Qana’ah

Qana’ah 

 

Pengertian Qana’ah

Kata Qanaah berasal dari bahasa Arab Qana’a-yaqna’u-qana’an-qanaa’atan, yang berarti suka menerima yang dibagikan kepadanya, rela. Secara istilah Qana’ah berarti menerima keputusan Allah Swt. dengan tidak mengeluh, merasa puas dan penuh keridhaan atas keputusan Allah Swt., serta senantiasa tetap berusaha sampai batas maksimal kemampuannya.

Dapat diartikan pula qanaah merasa cukup terhadap pemberian rezeki dari Allah Swt. Dengan sikap inilah maka jiwa akan menjadi tentram dan terjauh dari sifat serakah atau tamak. Orang yang bersikap qanaah, ia rela menerima kenyataan hidup yang dialami, tidak berkeluh kesah, tidak mengangan-angan kesenangan yang diterima orang lain.

Dalil Naqli Perintah Qana’ah

  • alٞ-Qur’َ an An-َ Nisa-

Artinya: “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. An-Nisa [4]:32)

  • Surah Hud ayat 6:

Artinya: “Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Hud [11]:6)

Hadis Nabi Saw. diriwayatkan oleh Muslim:

Artinya: “Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya beruntung orang yang masuk Islam, mendapat rizki secukupnya dan ia merasa cukup dengan apa yang telah diberikan Allah kepadanya.” (HR. Muslim)

Disebutkan pula hadis dari Abu Hurairah berikut:

Artinya: “Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Yang namanya kaya bukanlah dengan memiliki banyak harta, akan tetapi yang namanya kaya adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari no. 6446, Muslim no. 1051, Tirmidzi no. 2373, Ibnu Majah no. 4137). Ghina nafs dalam hadis di atas yang dimaksud adalah tidak pernah tamak pada segala hal yang ada pada orang lain.

Dalam hadis dari Jabir r.a. katanya Rasulullah Saw. bersabda:

Artinya: “Berpeganglah kalian kepada sifat qana’ah, karena sesungguhnya qana’ah itu harta yang tak akan habis”. (HR. Thabrani)

Bentuk dan Contoh Perilaku Qana’ah

Qanaah bukan berarti diam berpangku tangan dan bermalas-malasan tidak mau meningkatkan kesejahteraan hidup tapi sesungguhnya orang yang qanaah adalah orang yang sangat kuat dan bersahaja, dia giat berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan yang dicita-citakan. Namun apabila menemui kegagalan dia tidak pernah berputus asa dan kecewa, bahkan ia selalu sabar dan husnuzhan dengan keputusan Allah, karena dia punya keyakinan bahwa di balik semua peristiwa dalam hidup pasti ada hikmahnya.

Beruntunglah orang-orang yang selalu merasa cukup dengan apa yang telah diberikan Allah kepadanya. Ciri-ciri perilaku yang mencerminkan sikap qana’ah adalah:

  • Tidak pernah mengeluh dalam menghadapi kenyataan
  • Merasa senang dengan apa yang ia miliki.
  • Tidak marah bila melihat orang lain sukses.
  • Rela dengan apa yang menjadi hak orang
  • Ikut senang bila melihat orang lain sukses.

Dampak Positif dalam Membiasakan Sikap Qana’ah

Untuk membiasakan diri bersikap qana’ah, maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:

  • Dalam urusan dunia kita melihat orang yang di bawah kita, sedangkan untuk urusan akhirat kita melihat yang di atas
  • Sering bergaul dengan orang tuna grahita, tunanetra dan orang
  • Membeli sesuatu sesuai dengan kebutuhan dan
  • Tidak sering memperhatikan orang yang lebih kaya, agar kita tidak merasa
  • Mensyukuri setiap rezeki dan kondisi yang kita terima tanpa banyak mengeluh. Dampak positif dari perilaku membiasakan sikap qana’ah adalah:
  • Jiwa dan pikiran lebih tenang, karena terbebas dari rasa iri dan
  • Disukai setiap orang, karena semua orang akan merasa aman dan nyaman berada di sekelilingnya.
  • Mendapatkan kebahagiaan dunia dan
  • Terhindar dari sifat
  • Terhindar dari ancaman siksa yang

Untuk membiasakan diri bersikap qana’ah, maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:

  • Dalam urusan dunia kita melihat orang yang di bawah kita, sedangkan untuk urusan akhirat kita melihat yang di atas
  • Sering bergaul dengan orang tuna grahita, tunanetra dan orang
  • Membeli sesuatu sesuai dengan kebutuhan dan
  • Tidak sering memperhatikan orang yang lebih kaya, agar kita tidak merasa kurang.
  • Mensyukuri setiap rezeki dan kondisi yang kita terima tanpa banyak

0 komentar:

Posting Komentar