Kamis, 17 November 2022

ASEAN

                                                      

Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara

 

Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Perbara)[7][8] (bahasa InggrisAssociation of Southeast Asian Nations, ASEAN) adalah organisasi geopolitik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di BangkokThailand pada tanggal 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Perbara oleh IndonesiaMalaysiaFilipinaSingapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, memajukan perdamaian dan kestabilan di tingkat regional, serta meningkatkan kesempatan untuk membahas perbedaan di antara anggotanya dengan cara yang damai.

Perbara meliputi wilayah daratan seluas 4,46 juta km², dan memiliki populasi yang mendekati angka 600 juta jiwa. Luas wilayah laut Perbara tiga kali lipat dari luas wilayah daratannya. Pada tahun 2010, kombinasi nominal PDB ASEAN telah tumbuh hingga AS$1,8 triliun. Jika Perbara adalah entitas tunggal, maka mereka akan duduk sebagai ekonomi terbesar ke-9 setelah Amerika SerikatTiongkokJepangJermanPrancisBrasilBritania, dan Italia.

Sejarah

Pendirian ASEAN

ASEAN didirikan oleh lima negara melalui 5 menteri luar negerinya, yaitu IndonesiaMalaysiaSingapuraThailand, dan Filipina di Bangkok pada 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok. Berikut adalah daftar menteri luar negeri pendiri ASEAN:

NegaraNama
 IndonesiaAdam Malik
 MalaysiaTun Abdul Razak
 SingapuraS. Rajaratnam
 ThailandThanat Khoman
 FilipinaNarsisco Ramos

Deklarasi Bangkok

  • Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara
  • Meningkatkan perdamaian dan kestabilan regional
  • Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi
  • Memelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada
  • Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara

Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara memprakarsai. Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat seminggu setelah memperingati hari kemerdekaannya). Sebelas tahun kemudian, ASEAN kembali menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kemudian, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena adanya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, satu tahun kemudian Kamboja akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 30 April 1999. Setelah kesemua negara di Asia Tenggara bergabung dalam wadah ASEAN, sebuah negara kecil di tenggara Indonesia yang tidak lain dan tidak bukan juga pecahan dari Indonesia yaitu Timor Leste memutuskan untuk ikut bergabung menjadi anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara, meskipun keanggotaannya belum dipenuhi.

Prinsip utama

Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:

  • Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan identitas nasional setiap negara
  • Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar
  • Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
  • Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
  • Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
  • Kerja sama efektif antara anggota

Prinsip-prinsip dasar tersebut meliputi:

  • menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah dan identitas nasional seluruh negara anggota ASEAN;
  • berbagi komitmen dan tanggung jawab kolektif dalam meningkatkan perdamaian, keamanan dan kemakmuran regional;
  • menolak agresi dan ancaman atau penggunaan kekuatan atau tindakan lain dalam cara yang tidak sesuai dengan hukum internasional;
  • ketergantungan pada penyelesaian damai sengketa;
  • tidak campur tangan dalam urusan internal negara anggota ASEAN;
  • menghormati hak setiap Negara Anggota untuk menjaga eksistensi nasionalnya bebas dari campur tangan eksternal, subversi, dan paksaan;
  • konsultasi ditingkatkan mengenai hal-hal serius memengaruhi kepentingan bersama ASEAN;
  • kepatuhan terhadap aturan hukum, tata pemerintahan yang baik, prinsip-prinsip demokrasi dan pemerintahan yang konstitusional;
  • menghormati kebebasan dasar, promosi dan perlindungan hak asasi manusia, dan pemajuan keadilan sosial;
  • menjunjung tinggi Piagam PBB dan hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional, yang disetujui oleh negara anggota ASEAN;
  • tidak turut serta dalam kebijakan atau kegiatan, termasuk penggunaan wilayahnya, dan dikejar oleh Negara Anggota ASEAN atau non-ASEAN Negara atau aktor nonnegara, yang mengancam kedaulatan, integritas wilayah atau kestabilan politik dan ekonomi ASEAN Negara-negara Anggota;
  • menghormati perbedaan budaya, bahasa dan agama dari masyarakat ASEAN, sementara menekankan nilai-nilai bersama dalam semangat persatuan dalam keanekaragaman;
  • sentralitas ASEAN dalam hubungan politik, ekonomi, sosial dan budaya eksternal sambil tetap aktif terlibat, berwawasan ke luar, inklusif dan tidak diskriminatif, dan
  • kepatuhan terhadap aturan-aturan perdagangan multilateral dan aturan berbasis ASEAN rezim bagi pelaksanaan efektif dari komitmen ekonomi dan pengurangan progresif terhadap penghapusan semua hambatan untuk integrasi ekonomi regional, dalam dorongan ekonomi pasar.

Keanggotaan[sunting | sunting sumber]

Negara anggota[sunting | sunting sumber]

ASEAN beranggotakan semua negara yang wilayahnya berada di regional Asia Tenggara. Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN beserta tahun masuknya ke organisasi ASEAN:

NegaraTahun masuk
 Thailand8 Agustus 1967 (negara pendiri)
 Indonesia
 Malaysia
 Singapura
 Filipina
 Brunei7 Januari 1984
 Vietnam28 Juli 1995
 Laos23 Juli 1997 (Laos dan Myanmar bergabung pada waktu yang sama)
 Myanmar
 Kamboja30 April 1999
 Timor Leste[9]11 November 2022 (Pengamat)

Negara pengamat

Ada satu negara yang mencari status keanggotaan di ASEAN, dan negara ini sekarang berstatus sebagai pengamat di organisasi ini:

NegaraPengamat sejak
 Papua Nugini1976

Demografi

Jumlah penduduk, Bahasa, dan Agama

NegaraJumlah pendudukBenderaIbu kotaMata uangBentuk pemerintahanBahasa resmiLambang negaraAgama
Brunei Darussalam422.678[1]Flag of Brunei.svgBandar Seri BegawanDolar Brunei (B$)Kerajaan (Sultan)MelayuEmblem of Brunei.svgIslam (81%), BuddhaKristen, dll.
Filipina113.907.500[2]Flag of the Philippines.svgManilaPeso (₱)Republik (Presiden)Filipino (Tagalog), & InggrisCoat of arms of the Philippines.svgKatolik (80.6%), Islam (6.9%-11%),[10] Evangelis (2.7%), Iglesia ni Cristo (Gereja Kristus) (2.4%), Protestan (3.8%), Buddha (0.05%-2%),[11] Animisme (0.2%-1.25%), Lainnya (1.9%).[12]
Indonesia272.229.372[3]Flag of Indonesia.svgJakartaRupiah (Rp)Republik (Presiden)IndonesiaNational emblem of Indonesia Garuda Pancasila.svgIslam (86.7%), Protestan (7.6%), Katolik (3.12%), Hindu (1.74%), Buddha (0.77%), Konghucu (0.03%), Lainnya (0.4%).[13][14]
Kamboja15.848.495[4]Flag of Cambodia.svgPhnom PenhRiel (៛)Kerajaan (Raja)KhmerRoyal arms of Cambodia.svgBuddha (97%), IslamKristenAnimisme, dll.
Laos6.492.400[5]Flag of Laos.svgVientianeKip (₭)Republik (Presiden)LaoEmblem of Laos.svgBuddha (67%), AnimismeKristen, dll.
Malaysia33.112.900[6]Flag of Malaysia.svgKuala LumpurRinggit (RM)Kerajaan (Yang di Pertuan Agong)MelayuCoat of arms of Malaysia.svgIslam (61.3%), BuddhaKristenHinduAnimisme.
Myanmar53.370.609[7]Flag of Myanmar.svgNaypyidawKyat (K)Republik (Presiden)BurmaState seal of Myanmar.svgBuddha (89%), IslamKristenHinduAnimisme, dll.
Singapura5.612.300[8] Diarsipkan 2015-11-29 di Wayback Machine.Flag of Singapore.svgSingapuraDolar Singapura (S$)Republik (Presiden)InggrisMandarinMelayu & TamilCoat of arms of Singapore.svgBuddha (33%), KristenIslamTaoismeHindu, dll.
Thailand69.037.513[9]Flag of Thailand.svgBangkokBaht (฿)Kerajaan (Raja)ThaiEmblem of Thailand.svgBuddha (93.5%), Islam (5.4%), Kristen (1.13%), Hindu (0.02%), Lainnya (0.003%).
Vietnam98.376.882[10]Flag of Vietnam.svgHanoiĐồng (đ)Republik (Presiden)VietnamEmblem of Vietnam.svgAgama Tradisional (45.3%), Ateisme (29.6%), Buddha (16.4%), Kristen (8.2%), Lainnya (0.4%).[15]

Ekonomi

Produk domestik bruto

NoNegaraPDB Nominal
(dalam
dolar amerika)
PDB Nominal
per kapita
(dalam dolar amerika)
PDB (PPP)(dalam dolar amerika)PDB (PPP)
per kapita
(dalam dolar amerika)
 ASEAN3.594.8395.3369.730.88014.441
1 Indonesia1.247.3524.5383.842.96513.981
2 Thailand585.5868.3561.428.72920.387
3 Vietnam415.4934.1871.250.44112.602
4 Malaysia415.31512.2951.055.45431.243
5 Filipina406.1073.6761.073.8419.719
6 Singapura396.99569.129652.586113.635
7 Myanmar63.0521.170243.4204.517
8 Kamboja27.9851.74984.7555.299
9 Laos20.6312.75766.7358.920
10 Brunei16.26333.09731.95469.063

Indeks pembangunan manusia

NegaraIPM (2019)[16]Kategori
 Singapura0.938 (tertinggi)sangat tinggi
 Brunei0.838sangat tinggi
 Malaysia0.810sangat tinggi
 Thailand0.777tinggi
 Indonesia0.718tinggi
 Filipina0.718tinggi
 ASEAN0.713 (rata-rata)tinggi
 Vietnam0.704tinggi
 Laos0.613menengah
 Kamboja0.594menengah
 Myanmar0.583 (terendah)menengah

Hubungan luar negeri

Perluasan keanggotaan

Mengingat kepentingan geografis, ekonomis dan politik yang strategis, sejak beberapa tahun belakangan, ASEAN telah mencoba menjajaki perluasan anggota kepada negara-negara tetangga di sekitar ASEAN. Berikut ini adalah daftar negara-negara yang dijajaki untuk perluasan keanggotaan ASEAN:

Negara
Bangladesh Bangladesh
Palau Palau
Republik Tiongkok Republik Tiongkok (Taiwan)

Kebijakan visa antar anggota ASEAN

Daftar ini hanya berlaku untuk paspor biasa ASEAN.[17]

TujuanKewarganegaraan
BruneiKambojaIndonesiaLaosMalaysiaMyanmarFilipinaSingapuraThailandVietnam
 Brunei14 hari14 hari14 hari30 hari14 hari14 hari30 hari14 hari14 hari
 Kamboja14 hari30 hari30 hari30 hari14 hari21 hari30 hari14 hari30 hari
 Indonesia30 hari30 hari30 hari30 hari30 hari30 hari30 hari30 hari30 hari
 Laos14 hari30 hari30 hari30 hari14 hari30 hari30 hari30 hari30 hari
 Malaysia30 hari30 hari30 hari30 harivisa elektronik30 hari30 hari30 hari30 hari
 Myanmar14 hari14 hari14 hari14 harivisa elektronik14 hari30 hari14 hari14 hari
 Philippines30 hari30 hari30 hari30 hari30 hari30 hari30 hari30 hari30 hari
 Singapura30 hari30 hari30 hari30 hari30 hari30 hari30 hari30 hari30 hari
 Thailand30 hari14 hari30 hari30 hari30 hari14 hari30 hari30 hari30 hari
 Vietnam14 hari30 hari30 hari30 hari30 hari14 hari21 hari30 hari30 hari

Kerja sama ASEAN+3[sunting | sunting sumber]

ASEAN+3 sudah melakukan beberapa pertemuan di antaranya kerja sama keamanan energi. ASEAN+3 muncul sebagai akibat semakin meningkatnya kebutuhan energi baik di tingkat regional maupun tingkat dunia. Pertemuan pertama berlangsung pada tanggal 9 Juni 2004 di ManilaFilipina dan mengesahkan program kegiatan Energy Security Forum, Natural Gas Forum, Oil Market Forum, Oil Stockpliling Forum dan Renewable Energy Forum dan masih banyak lagi pertemuan yang dilakukan ASEAN+3.[18]

Kerja sama dengan Jepang[sunting | sunting sumber]

Peran Jepang sangat diharapkan dalam mengambil peran ekonomi yang lebih tegas. Di sisi lain, Jepang sendiri terlihat pasif dalam peran kekuatan politik dan militer karena masih ada saingan yang kuat, yaitu RRT. Jepang masih menganggap bahwa kedaulatan suatu negara sebagai faktor yang paling penting.

Kepentingan Jepang di kawasan seperti yang kita lihat sekarang, yaitu kestabilan kawasan di Asia Tenggara dan keamanan maritim/the sea lines of communication. Para elite pemerintah Jepang tampaknya bersikap waspada dan proaktif terhadap setiap perkembangan pada tataran regional terutama bangkitnya RRT sebagai raksasa ekonomi dunia.

Jepang merasa harus memberikan perhatian yang lebih besar pada kestabilan regional. Lagi pula, Jepang sendiri secara psikologis tentunya masih merasa sebagai bangsa yang besar di Asia Pasifik. Dalam mengimplementasikan peranan politik di kawasan ASEAN akan timbul perbedaan pandangan dengan Amerika Serikat. Instrumen yang paling efektif untuk menghadapi Amerika Serikat adalah ekonomi. Sikap lebih ramah bangsa Jepang sangat diperlukan untuk menghadapi Amerika Serikat. Jepang sendiri telah merencanakan peningkatan yang signifikan terhadap kekuatan militernya (secara langsung maupun tidak langsung). Hal ini akan berimbas pada negara-negara anggota ASEAN dalam bentuk peningkatan perlombaan senjata di kawasan.

Kerja sama dengan Republik Rakyat Tiongkok[

Beijing, pusat ekonomi RRT yang sedang tumbuh pesat

Kontur dimensi multipolar yang kian kompleks mengharuskan tiap negara anggota ASEAN untuk adaptif terhadap dinamika geopolitik dan geostrategi kawasan. Seperti pada peningkatan kemampuan militer RRT yang oleh Amerika Serikat pun dipandang sebagai sebuah ancaman. International Role RRT telah terbuka lebar dengan diundangnya modal dan teknologi dari Barat dan Jepang.

RRT tampaknya akan terus mempertahankan kepentingan dan pengaruh strategis mereka di kawasan ASEAN, baik secara politik maupun militer. Ada keprihatinan mengenai tindakan RRT beberapa tahun yang lalu di Kepulauan Spratly. Pengembangan lembaga-lembaga keamanan yang lebih kuat di kawasan sangat diperlukan. Di bidang ekonomi dan industri, langkah RRT yang mendorong warganya bermigrasi dari daerah perdesaan ke kota-kota untuk menciptakan 270 juta pekerjaan dalam 10 tahun ke depan patut diapresiasi.

Kepentingan utama RRT terhadap negara-negara Asia terfokus pada pembangunan ekonomi yang cepat, dan bagi RRT, untuk diakui sebagai kekuatan Asia yang besar juga sangat penting. Dalam sebuah novel terbitan tahun 1997 yang menggambarkan terjadinya perang berskala global antara Amerika Serikat melawan RRT, diceritakan bahwa pemicunya adalah serangan RRT ke Laut Tiongkok Selatan dan invasi militer RRT ke Vietnam. Walaupun novel tersebut adalah fiksi belaka, namun tetap ada korelasinya dengan kondisi yang terjadi saat ini, dan ada kemiripan dengan apa yang diungkapkan oleh pakar politik AS Samuel Huntington dalam bukunya The Clash of Civilization.[19]

Kerja sama dengan Korea Selatan

Korea Selatan yang dianggap tidak stabil pada 1960-an, saat ini telah berubah menjadi negara industri utama dalam kurang dari 40 tahun, dan sekarang menjadi partner ASEAN

Begitu juga dengan Korea Selatan, Presiden Korea Selatan, Lee Myung Bak pada tahun 2009 mengatakan bahwa perdagangan ASEAN-Korsel telah tumbuh sebelas kali lipat dalam dua dekade terakhir menjadi senilai US$ 90,2 miliar. Angka tersebut bahkan diperkirakan akan meningkat menjadi US$ 150 miliar pada 2015 dan berencana untuk meningkatkan (kerja sama) lebih baik lagi serta melakukan pertukaran budaya dan sebagainya.

Kerja sama ASEAN+6

Negara yang terlibat dalam kerjasama ASEAN+6 ini terdiri dari gabungan kerjasama ASEAN+3 yang beranggotakan Republik Rakyat TiongkokKorea Selatan, dan Jepang, ditambah IndiaAustralia, dan Selandia Baru.

Kerja sama dengan India[sunting | sunting sumber]

Kota Mumbai, kota terbesar di India dan merupakan lambang India sebagai raksasa ekonomi baru

India menjadi mitra wicara penuh ASEAN pada KTT ke-5 ASEAN di BangkokThailand tanggal 14-15 Desember 1995 setelah sebelumnya menjadi mitra wicara sektoral sejak 1992. Pada KTT ke-1 ASEAN-India di Phnom PenhKamboja tanggal 5 November 2002, para Pemimpin ASEAN dan India menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang perdagangan dan investasi, pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi informasi dan people to people contacts. Komitmen ASEAN dan India tersebut dikukuhkan melalui penandatanganan ASEAN-India Partnership for Peace, Progress and Shared Prosperity and Plan of Action pada KTT ke-3 ASEAN-India di VientianeLaos tanggal 30 November 2004.[20]

Hubungan kerja sama Indonesia-India di bidang ekonomi dan perdagangan mulai timbul seiring dengan adanya upaya-upaya ke arah kerja sama antara ASEAN dan Asosiasi Kerja Sama Regional Asia Selatan (SAARC) untuk menuju kerja sama yang lebih luas di kawasan Asia. Secara lebih konkret lagi, hubungan dan kerja sama yang lebih dekat telah terwujud dalam hubungan kemitraan antara ASEAN dan India melalui format pertemuan tingkat tinggi ASEAN+1 (India), di mana pertemuan keduanya diadakan di Bali pada bulan Oktober 2003 lalu.[21]

Sengketa perbatasan

Beberapa negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Perbara) berselisih tentang tapal batas masing-masing negara. Dan beberapa negara Perbara dengan negara disekitarnya saling membuat klaim teritorial atas Laut Tiongkok Selatan.[22] Perselisihan tersebut dianggap sebagai titik konflik Asia yang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan kawasan Perbara.[23][24]

Sedang berlangsung
Sudah selesai

Perbara telah mengeluarkan deklarasi tentang masalah ini, menyerukan semua negara untuk menangani masalah tersebut tanpa menggunakan kekerasan.[22]

0 komentar:

Posting Komentar