Selasa, 15 November 2022

Dinamika Penduduk

 

Dinamika Penduduk

Pengertian Dinamika Penduduk

Dinamika penduduk berasal dari dua kata yaitu dinamika dan penduduk. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dinamika adalah gerak (dari dalam) atau tenaga yang menggerakkan atau semangat. Sedangkan penduduk menurut KBBI berarti orang atau orang-orang yang mendiami suatu tempat (kampung, negeri, pulau, dan sebagainya).

Berdasarkan pengertian dua kata dinamika dan penduduk, maka

Dinamika penduduk adalah suatu pergerakan dan pertumbuhan orang atau orang-orang yang dipengaruhi berbagai macam hal yang terjadi di suatu wilayah dan terjadi dari waktu ke waktu.

Dalam pertumbuhannya, penduduk di suatu wilayah akan berbeda dengan wilayah lainnya. Ada wilayah yang mengalami pertumbuhan penduduk dengan cepat, sehingga menyebabkan kepadatan penduduk dan ada juga wilayah yang pertumbuhan penduduknya tidak begitu cepat, sehingga bisa menyebabkan kekurangan penduduk.

Kepadatan penduduk atau kekurangan penduduk akan sangat memengaruhi pertumbuhan suatu wilayah, baik itu dari segi kesehatan, segi ekonomi, segi pendidikan, segi pendapatan, dan lain-lain. Oleh karena itu, setiap wilayah sudah seharusnya memiliki data kependudukan yang baik dan jelas agar pertumbuhan suatu wilayah bisa berjalan dengan optimal dan mudah untuk menemukan solusi dari permasalahan yang sedang terjadi.

Maka dari itu, suatu wilayah memiliki lembaga kependudukan yang dapat menghitung jumlah penduduk.

Sumber Data Kependudukan

Dalam mencari tahu jumlah penduduk biasanya suatu wilayah pemerintah akan melakukan pengumpulan data penduduk dengan cara sensus penduduk, registrasi penduduk, dan survei penduduk

1. Sensus Penduduk

Sensus penduduk adalah perhitungan atau pengumpulan data penduduk, tingkat ekonomi, dan sebagainya yang dilakukan oleh pemerintah dalam kurun waktu tertentu. Biasanya sensus penduduk dilakukan sepuluh tahun sekali di tahun-tahun yang berakhiran angka nol, seperti 2020, 2010, 2000, dan seterusnya.

1. Sensus Penduduk

Sensus penduduk adalah perhitungan atau pengumpulan data penduduk, tingkat ekonomi, dan sebagainya yang dilakukan oleh pemerintah dalam kurun waktu tertentu. Biasanya sensus penduduk dilakukan sepuluh tahun sekali di tahun-tahun yang berakhiran angka nol, seperti 2020, 2010, 2000, dan seterusnya.

Adanya sensus penduduk yang dilakukan oleh pemerintah, maka kebutuhan dan kepentingan negara dan keadaan keuangan negara dapat digunakan sebaik mungkin.

2. Registrasi Penduduk

Registrasi penduduk adalah suatu kegiatan yang berupa pendaftaran atau pendataan yang dilakukan oleh pemerintahan dengan tujuan untuk mencatat peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan masyarakat dan dapat memengaruhi kehidupan masyarakat itu sendiri.

Berbeda dengan sensus penduduk, registrasi penduduk akan terus dilakukan selama ada peristiwa-peristiwa yang terjadi di masyarakat. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di masyarakat sangat banyak, seperti kelahiran, kematian, perceraian, perkawinan, perpindahan tempat tinggal, dan pengangkatan anak atau adopsi.Bagi setiap penduduk yang menagalami peristiwa-peristiwa tersebut perlu melaporkannnya atau mendaftarkannya ke lembaga pemerintahan yang mencatat data kependudukan. Dengan begitu, negara akan mendapatkan data kependudukan yang tepat.

3. Survei Penduduk

Survei penduduk adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk menyempurnakan hasil sensus penduduk dan registrasi penduduk. Mengapa hasil sensus penduduk dan registrasi penduduk harus disempurnakan? Karena kedua kegiatan tersebut memiliki keterbatasan dalam memberikan informasi atau bisa dikatakan informasi yang diberikan dari kedua kegiatan tersebut perlu dilengkapi.

Di Indonesia, Biro Pusat Statistik sudah pernah mengadakan survei-survei kependudukan, seperti Survei Ekonomi Nasional, Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), dan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS).

Meskipun survei penduduk memiliki sifat yang terbatas, tetapi tetap memberikan informasi yang lengkap, luas, dan lebih mendalam. Pada umumnya, survei penduduk yang dilakukan oleh pemerintahan menggunakan sistem sampel.

Faktor-Faktor Dinamika Penduduk

Dinamika penduduk dapat dikatakan sebagai suatu fenomena yang pasti terjadi di setiap negara. Dinamika penduduk tidak terjadi begitu saja, tetapi ada beberapa faktor yang menyebabkan fenomena itu terjadi, seperti kelahiran, kematian, dan migrasi.

1. Kelahiran (natalitas)

Faktor kelahiran ini dapat dikenal dengan istilah natalitas. Kelahiran adalah keluarnya bayi dari rahim seorang ibu yang biasanya tanda-tanda kehidupannya ditandai dengan suara tangisan dan denyut jantung bayi

Faktor ini dapat memengaruhi terjadinya dinamika penduduk karena jumlah penduduk menjadi bertambah. Namun, jika ketika ibu melahirkan tidak terdapat tanda-tanda kehidupan dari bayi (lahir mati), maka jumlah penduduk tidak bertambah atau bisa dikatakan bahwa kelahiran tersebut belum termasuk ke dalam angka kelahiran.Dalam mengategorikan angka kelahiran biasanya dengan memperlihatkan bayi yang lahir dari 1000 penduduk per tahun. Angka kelahiran dalam faktor dinamika penduduk dibagi menjadi tiga jenis, yaitu angka kelahiran tinggi, angka kelahiran sedang, dan angka kelahiran rendah.

a. Angka kelahiran tinggi

Angka kelahiran pada suatu wilayah dapat dikatakan tinggi, jika angka kelahirannya sekitar > 30 per tahun. Angka kelahiran yang tinggi menandakan bahwa dinamika penduduk bisa terjadi dengan cepat.

b. Angka kelahiran sedang

Angka kelahiran pada suatu wilayah dapat dikatakan sedang, jika angka kelahirannya sekitar 20 sampai 30 per tahun. Angka kelahiran dengan tingkat sedang menandakan bahwa terjadinya dinamika penduduk tidak begitu cepat dan tidak begitu lama.

c. Angka kelahiran rendah

Angka kelahiran pada suatu wilayah dapat dikatakan rendah, jika angka kelahiran sekitar < 20 per tahun. Angka kelahiran yang rendah menandakan bahwa dinamika penduduk bisa terjadi dengan lambat.

Faktor-Faktor Pendukung Kelahiran 

1. Melakukan perkawinan di usia muda.

2. Masih mempercayai bahwa “banyak anak banyak rejeki”

3. Masih beranggapan bahwa anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.

Faktor-Faktor Pennghambat Kelahiran

1. Adanya pembatasan jumlah anak dengan program Keluarga Berencana (KB).

2. Adanya anggapan bahwa banyak anak berarti beban keluarga semakin banyak.

3. Usia perkawinan yang ditunda dengan alasan ingin berkarir terlebih dahulu atau menyelesaikan pendidikan.

4. Tunjangan anak bagi pegawai negeri dibatasi hanya sampai anak kedua saja.

2. Kematian (mortalitas)

Faktor kematian ini dapat dikenal dengan istilah mortalitas. WHO mengatakan bahwa mortalitas adalah suatu peristiwa hilangnya semua tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen yang bisa terjadi setelah kelahiran. Peristiwa kematian ini bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari yang mudah hingga yang tua. Selain itu, kematian bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.

Jika kelahiran dapat dikatakan sebagai fenomena bertambahnya jumlah penduduk, maka kematian dapat dikatakan sebagai fenomena berkurangnya jumlah penduduk. Berkurangnya penduduk dapat memengaruhi pertumbuhan penduduk, sekaligus menjadi tolok ukur kesehatan masyarakat pada suatu wilayah.

Dengan kata lain, banyaknya angka kematian pada suatu wilayah menandakan bahwa tingkat kesehatan di wilayah tersebut kurang baik.

Untuk mengelompokkan angka kematian dapat dilakukan dengan menghitung jumlah angka kematian dari 1000 penduduk per tahun. Oleh karena itu, angka kematian dibagi menjadi tiga jenis, yaitu angka kematian tinggi, angka kematian sedang, dan angka kematian rendah.

a. Angka kematian tinggi

Angka kematian pada suatu wilayah dapat dikatakan tinggi, jika angka kematian sekitar > 18 per tahun. Angka kematian yang tinggi bisa memengaruhi terjadinya dinamika penduduk dengan lambat.

b. Angka kematian sedang

Angka kematian pada suatu wilayah dapat dikatakan sedang, jika angka kematian sekitar 14-18 per tahun. Angka kematian yang sedang bisa memengaruhi terjadinya dinamika penduduk dengan tidak terlalu cepat atau tidak terlalu lambat.

c. Angka kematian rendah

Angka kematian pada suatu wilayah dapat dikatakan rendah, jika angka kematian sekitar 9-13 per tahun. Angka kematian rendah dapat memengaruhi terjadinya dinamika penduduk dengan cepat.

Faktor-Faktor Pendukung Kematian

1. Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan masih sangat rendah.

2. Bencana alam yang merenggut banyaknya korban jiwa.

3. Pembunuhan yang disebabkan karena banyak hal, seperti dendam, perampokan, dan lain-lain.

4. Kecelakaan lalu lintas.

Faktor-Faktor Penghambat Kematian 

1. Tingginya tingkat kesadaran masyarakat akan kesehatan.2. Fasilitas kesehatan sangat lengkap.

3. Persiapan yang matang ketika menghadapi bencana alam.

4. Kepercayaan agama yang tinggi, sehingga tingkat kriminalitas berkurang.

5. Tingginya tingkat kesadaran masyarakat akan pendidikan.

3. Migrasi (perpindahan)

Faktor terakhir yang dapat memenagruhi dinamika penduduk pada suatu wilayah adalah migrasi. Migrasi sering dikenal juga sebagai perpindahan. Perpindahan yang dimaksud adalah adanya penduduk yang berpindah dari satu wilayah ke wilayah lainnya.

Migrasi ini bisa menumbuhkan penduduk pada suatu wilayah dan bisa juga menurunkan penduduk pada suatu wilayah. Biasanya, penduduk yang melakukan migrasi memiliki tujuannya masing-masing dan berusaha akan menetap di wilayah yang baru.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa migrasi penduduk adalah perpindahan tempat tinggal dari suatu unit administrasi ke unit administrasi lainnya.

Migrasi dibagi menjadi lima jenis, yaitu emigrasi, remigrasi, imigrasi, urbanisasi, dan transmigrasi.

a. Emigrasi

Emigrasi adalah suatu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain dan menetap di negara baru tersebut.

b. Remigrasi

Remigrasi adalah penduduk yang kembali ke negara asal setelah beberapa tahun tinggal di negara lain.

c. Imigrasi

Imigrasi adalah penduduk dari luar negeri yang masuk ke negara tertentu dan menetap di negara tersebut.

d. Urbanisasi

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang terjadi dalam satu negara.

e. Transmigrasi

Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu pulau ke pulau yang jumlahnya lebih sedikit yang terjadi dalam satu negara.

Faktor-Faktor Penyebab Migrasi

Migrasi penduduk bisa terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu

1. Lowongan pekerjaan yang semakin menipis.

2. Sulit beradaptasi di daerah asalnya.

3. Terjadi bencana alam yang menyebabkan wilayah tersebut tak bisa ditempati.

4. Adanya tekanan dalam bermasyarakat.

5. Peluang kerja lebih besar, sehingga kehidupan sosial ekonomi terjamin.

Dampak Dinamika Penduduk

Tak bisa dipungkiri bahwa semakin banyaknya jumlah penduduk pada suatu wilayah, maka akan semakin banyak dampak yang akan muncul. Dampak-dampak dinamika penduduk sebagai berikut.

1. Rendahnya Tingkat Pendidikan

Pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin cepat dan angka kematian bergerak lambat menyebabkan penduduk kesulitan untuk mendapatkan pendidikan yang pantas. Tingkat pendidikan yang rendah bisa mengakibatkan terjadinya keterlambatan dalam pembangunan terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tingkat pendidikan yang rendah menandakan bahwa kualitas pendidikan penduduk pada suatu wilayah sangat rendah. Banyaknya jumlah penduduk anak-anak membuat fasilitas pendidikan di suatu wilayah tak mampu menampungnya, sehingga banyak anak-anak yang terpaksa tidak menempuh pendidikan. Selain itu, rendahnya tingkat pendidikan bisa disebabkan karena kemampuan ekonomi masyarakat rendah, sehingga harus membantu orang tua bekerja.

2. Rendahnya Tingkat Kesehatan

Kesehatan masyarakat sudah menjadi kebutuhan hidup yang harus dimiliki oleh setiap penduduk. Banyaknya penduduk yang sehat di suatu wilayah membuktikan bahwa kesejahteraan penduduk tersebut terjamin.

Akan tetapi, dengan adanya dinamika penduduk pada suatu wilayah mengakibatkan tingkat kesehatan penduduk semakin rendah. Hal ini terjadi karena fasilitas kesehatan belum memadai untuk menampung banyaknya pasien yang sakit. Selain itu, lingkungan yang semakin kotor dan air bersih sulit didapatkan membuat kesehatan penduduk menurun.

3. Kesejahteraan Penduduk Semakin Rendah

Setiap penduduk yang tinggal di suatu negara seharusnya mendapatkan kesejahteraan. Kesejahteraan yang dimiliki oleh setiap penduduk, maka roda perekonomian akan berjalan dengan baik.

Akan tetapi, pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin cepat dan angka kematian bergerak lambat menandakan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat menjadi rendah. Tingkat kesejahteraan penduduk yang menurun bisa dapat dilihat melalui pendapatan penduduk yang sangat kecil.

Rendahnya kesejahteraan penduduk disebabkan karena adanya dinamika penduduk, sehingga banyak penduduk yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan. Dengan kata lain, dinamika penduduk bisa menyebabkan angka pengangguran meningkat. Penduduk yang tidak mendapatkan pekerjaan akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

4. Kondisi Alam yang Semakin Rusak

Manusia sangat bergantung pada kondisi alam yang ada karena kondisi alam yang sehat dan baik akan memberikan kesehatan pada manusia. Selain itu, kondisi alam yang baik bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan bagi setiap penduduk.

Namun, penduduk yang sering menggunakan sumber daya alam bisa menyebabkan kondisi alam terganggu. Kondisi alam yang terganggu bisa membuat kesejahteraan penduduk menurun dan kesehatan penduduk juga menurun.

Bukan hanya itu, pertumbuhan penduduk yang semakin cepat bisa membuat tempat untuk bercocok tanam semakin sedikit karena banyaknya lahan yang dijadikan perumahan. Hal seperti ini bisa membuat penyerapan air semakin berkurang, tetapi penggunaan air tanah semakin bertambah.

5. Persebaran Penduduk Tidak Merata

Dalam suatu wilayah pasti memiliki keterbatasan atau kemampuan dalam menampung penduduk yang menetap di wilayah tersebut. Oleh sebab itu, penduduk akan mencari tempat yang lebih layak untuk bertahan hidup, maka terjadilah peresebaran penduduk itu.

Persebaran penduduk yang tidak merata membuat pertumbuhan ekonomi pada suatu wilayah menjadi tidak merata. Bukan hanya pertumbuhan ekonomi saja, tetapi fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan juga tidak merata, sehingga terjadi kesenjangan sosial antar wilayah.

Kesimpulan

Terjadinya dinamika penduduk pada suatu wilayah terjadi karena disebabkan oleh tiga hal, yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi. Dinamika penduduk banyak sekali memunculkan persamalahan-permasalahan baru yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Oleh karena itu, pemerintahan harus bergerak dengan cepat supaya permasalahan yang muncul dari dinamika penduduk dapat diselesaikan.


0 komentar:

Posting Komentar