Kamis, 24 November 2022

Pengertian Silaturahmi

Silaturahmi 

 Silaturahmi adalah – Silaturahmi adalah mempererat tali persahabatan yang sering dilakukan, terutama bagi umat Islam saat sedang melaksanakan hari raya Idul Fitri. Silaturahmi adalah salah satu ajaran yang diperintahkan oleh Allah. Dalam sebuah hadits bahkan Rasulullah menyebutkan bahwa orang yang menyambung tali silaturahim adalah orang yang beriman kepada hari akhir.

Dengan begitu, ternyata banyak keuntungan dan manfaat yang bisa didapatkan. Sekarang, mari kita cari tahu apa saja manfaat persahabatan jika dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas.

Silaturahmi sangat populer saat Idul Fitri karena biasanya menurut tradisi tahunan hari raya, banyak orang yang kembali ke kampung halaman atau kampung halaman. Inilah mengapa ini adalah waktu terbaik untuk terhubung dengan keluarga dan orang-orang terkasih yang mungkin sudah lama tidak bertemu.

Manfaat Silaturahmi menurut Syariah juga merupakan praktik utama karena dapat membantu menghubungkan berbagai hal yang telah terputus. Lebih mudah mengampuni dosa di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala daripada mengampuni dosa yang disebabkan oleh kesalahan antar manusia. Subhanahu Wa Ta’ala adalah lafadz yang artinya “Suci dan Maha Agung”.

Mengenal Silaturahmi dalam Islam

Manusia tidak akan pernah lepas dari kesalahan dan dosa. Seringkali, ini dapat menyebabkan putusnya suatu hubungan. Untuk menyambung tali yang putus, umat Islam dihimbau untuk tetap bersilaturahmi.

Secara bahasa, silaturahmi berasal dari kata shilah yang berarti hubungan dan rahim yang berarti kerabat. Rahim sendiri juga berasal dari kata Ar Rahmah yang berarti kasih sayang atau kekeluargaan.

Hal ini sebagaimana dalam salah satu hadits, yang artinya: “Bukanlah bersilaturahmi orang membalas kunjungan atau pemberian, tetapi yang bersilaturahmi adalah yang menyambung apa yang putus.” (HR Bukhari)

Manfaat Silaturahmi Menurut Islam

1. Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT

Membangun silaturahmi dengan sesama juga merupakan salah satu cara kita mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pasalnya, ketika kita ingin melanjutkan silaturahmi dan memperlakukan orang dengan baik, itu berarti kita telah memenuhi perintah Allah SWT. Dalam riwayat Abu Hurairah ia mengatakan bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya Allah SWT menciptakan makhluk, hingga apabila Dia selesai dari (menciptakan) mereka, rahim berdiri seraya berkata: ini adalah kedudukan orang yang berlindung denganMu dari memutuskan. Dia berfirman: “Benar, apakah engkau ridha jika Aku menyambung orang yang menyambung engkau dan memutuskan orang yang memutuskan engkau?” Ia menjawab: iya. Dia berfirman: “Itulah untukmu.”

Menyambung silaturahmi dengan orang yang telah memutuskan tali silaturahmi merupakan akhlak terpuji yang sangat disukai oleh Allah.

Sebagaimana sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ali bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Maukah kalian saya tunjukkan perilaku akhlak termulia di dunia dan di akhirat?Maafkan orang yang pernah menganiaya ilmu, sambung silaturahmi orang yang memutuskanmu dan berikan sesuatu kepada orang yang telah melarang pemberian untukmu.”

Sedangkan seseorang yang suka memutus tali silaturahmi maka dianggap sebagai “perusak” kehidupan.

Hal ini sebagaimana yang terdapat dalam salah satu surat Alquran berikut ini, Allah SWT berfirman:

“Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan tali silaturahmi (kekeluargaan)?

Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan telinga mereka dan dibutakan penglihatan mereka,” (QS. Muhammad:22-23).

Karena menyambung tali silaturahmi merupakan salah satu hal yang diperintahkan oleh Allah SWT, maka dengan menjalin silaturahmi juga merupakan salah satu cara meningkatkan akhlak yang terpuji.

2. Menjaga Kerukunan dan Keharmonisan

Selain dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, silaturahmi juga dapat menjaga kerukunan dan keharmonisan dengan sesama. Dorongan untuk saling memaafkan dengan tetap bersilaturahmi bisa membuat hubungan menjadi harmonis. Karena setiap manusia tidak akan pernah lepas dari kesalahan dan dosa, tentunya seseorang akan meminta maaf dan memaafkannya.

Seseorang yang memutuskan hubungan silaturahmi dianggap sebagai perusak bumi. Bahkan ia juga akan mendapat laknat dari Allah SWT. Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam salah satu hadits berikut bahwa Nabi SAW bersabda:

“Tak akan masuk surga pemutus tali silaturahmi”.(HR. Bukhari dan Muslim).

3. Dijauhkan dari Api Neraka

Manfaat silaturahmi selanjutnya adalah dijauhkan dari neraka. Seorang muslim yang menjalin kembali tali silaturahmi maka akan dijauhkan dari neraka. Sebagaimana dalam salah satu hadis berikut ini, yang artinya:

“Engkau menyembah Allah SWT dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturahmi.” (HR Bukhari dan Muslim).

Syeh Soleh juga menyebutkan bahwa manfaat silaturahmi adalah menjadikan iblis laknatullah menjadi sulit untuk menggoda manusia.

4. Menjadi Makhluk yang Mulia

Manfaat lain dari silaturahmi adalah dapat membuat kita menjadi mulia. Karena berhubungan dengan mereka yang telah memutuskan tali persaudaraan merupakan sosok terpuji yang dicintai oleh Allah SWT. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ali bahwa Nabi SAW bersabda:

“Maukah kalian saya tunjukkan perilaku akhlak termulia di dunia dan di akhirat? Maafkan orang yang pernah menganiaya kamu, sambung silaturahmi orang yang memutuskanmu dan berikan sesuatu kepada orang yang telah melarang pemberian untukmu.”

Sedangkan orang yang suka memutuskan tali persaudaraan dianggap sebagai perusak kehidupan. Hal ini dinyatakan dalam salah satu Al-Qur’an berikut, Allah SWT berfirman:

“Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan tali silaturahmi (kekeluargaan)? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan telinga mereka dan dibutakan penglihatan mereka”.(QS. Muhammad:22-23)

5. Memperpanjang Umur dan Melapangkan Rezeki

Manfaat silaturahmi selanjutnya adalah dapat memperpanjang umur dan meningkatkan rezeki. Mengunjungi anggota keluarga dan orang-orang terkasih merupakan salah satu cara untuk menciptakan keharmonisan dan kedekatan. Selain itu, persahabatan adalah praktik dengan nilai pahala yang besar.

Barang siapa yang selalu menjaga silaturahmi, Allah akan menambah rezeki dan memperpanjang umurnya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut, Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahmi,” (HR. Bukhari – Muslim).

Menjaga dan mempererat silaturahmi sangat penting bagi setiap muslim. Tidak hanya berguna di dunia ini, tetapi juga baik untuk dunia yang akan datang.

6. Mendapatkan Rahmat

Mencari rahmat Allah adalah bentuk usaha kita sebagai umat muslim untuk mendapatkan tempat terbaik di yaumul akhir nanti. Salah satu amalan yang paling mudah untuk mendapatkan rahmat Allah adalah dengan menyambung tali silaturahim, seperti hadits berikut ini:

Allah berfirman: “Aku adalah Maha Pengasih dan ia adalah Rahim, nama itu diambil dari bagian nama-Ku, siapa yang menyambungnya, maka Aku memberikan rahmat-Ku kepadanya, dan siapa yang memutuskannya, maka Aku memutuskan rahmat-Ku darinya.” (HR Abu Dawud)

Dengan silaturahmi kita akan mendapatkan banyak ilmu yang akan kita dapatkan dan bisa kita bagikan kepada orang lain. Wawasan kita akan bertambah, pengalaman kita akan bertambah. Itulah manfaat dari persahabatan yang akan kita miliki. Tetap berhubungan dengan semua orang. Karena kita semua bersaudara.

7. Masuk Surga

Tidak ada pahala lain yang lebih besar dari langit. Silaturahmi bukan hanya urusan kita dengan orang tua, tetapi juga bentuk usaha dan ketaatan terhadap apa yang telah Allah perintahkan. Berikut hadits yang mengatakan bahwa pahala untuk silaturahmi adalah masuk surga:

“Wahai manusia, sebarkanlah salam, berilah makan, sambunglah tali persaudaraan, shalatlah di malam hari ketika manusia terlelap tidur, niscaya kalian masuk surga dengan selamat.” (H.R Ibnu Majah).

8. Menghibur Kerabat

Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan. Tetap bersilaturahmi dapat menghibur dan membantu orang-orang terkasih yang membutuhkan. Terkadang ada orang yang enggan untuk meminta bantuan saat membutuhkan, dan sebagai orang tua, mereka harus membantu tanpa menunggu diminta.

Bukannya ketika kita dalam kesulitan, orang yang kita cintai membantu kita. Karena semua perbuatan kita akan dibalas sesuai dengan apa yang kita lakukan. Jika kita tidak diganjar di dunia ini, tentu kita akan menerima pahalanya nanti.

“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” (Q.S Ar-Rahmaan : 60).

9. Menggugurkan Dosa

Pernahkah Anda mendengar ulama bahwa “jabat tangan dapat menambah cinta”  Berjabat tangan saat silaturahmi bukan hanya untuk menunjukkan keakraban, ternyata merupakan sunnah. Namun, itu mencegah kita dari berbuat dosa dengan perselisihan dan mengoreksi berbagai kesalahpahaman. Sebagaimana dijelaskan dalam riwayat tersebut, Nabi SAW bersabda:

“Tidaklah dua orang muslim yang bertemu lalu berjabat tangan, melainkan dosa keduanya sudah diampuni sebelum mereka berpisah.” (HR. Abu Daud no. 5212 dan at-Tirmidzi no. 272, dishahihkan oleh al-Albani).

10. Memperluas Ilmu dan Hikmah Hidup

Dengan bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang, kita juga dapat memperoleh berbagai kearifan dan ide-ide baru. Sains dan Islam saling terkait. Dengan memperbarui pengetahuan Anda secara teratur, Anda akan belajar bagaimana memahami, berempati, dan menyelesaikan semua masalah dengan bijak.

Manfaat Silaturahmi Untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Berikut berbagai manfaat silaturahmi yang bisa kita rasakan pada tubuh dan jiwa kita.

1. Membantu Mengurangi Stres dan Cemas

Manfaat persahabatan bagi kesehatan mental adalah dapat mengurangi stres dan kecemasan yang berlebihan. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam beberapa tahun terakhir (terutama sejak tahun 2022), banyak dari kita telah mengalami banyak masalah yang berkelanjutan dalam hidup kita.

Banyak masalah mendasar yang berbeda dapat dengan mudah menyebabkan stres dan kecemasan ketika memikirkan solusi. Menurut Tri-State Livestock News, stres atau kecemasan orang dewasa mempengaruhi kondisi mental anggota keluarga lain yang lebih muda.

Dalam kasus Grameds yang sudah menikah dan mempunyai anak, anggota keluarga termuda yang terlibat adalah anak-anak. Nah, para ahli sepakat bahwa bersosialisasi dan tetap berhubungan dengan keluarga atau teman dekat dapat membantu Anda membangun ketahanan.

Menurut American Psychological Association, resiliensi adalah kemampuan untuk beradaptasi hingga tingkat tinggi dan fleksibel dalam menghadapi tekanan internal dan eksternal. Membicarakan dan mengkomunikasikan hal-hal menarik secara tidak langsung dapat mengurangi beban dan mengurangi stres.

2. Meningkatkan Daya Ingat dan Mencegah Demensia

Manfaat silaturahmi bagi kesehatan juga dapat membantu menjaga dan meningkatkan daya ingat untuk mencegah demensia.

Sebuah studi tahun 2018 dalam Journal of Biomedical Sciences menunjukkan bahwa sosialisasi memiliki banyak manfaat positif bagi kesehatan otak manusia. Karena seseorang yang selalu berhubungan dan aktif secara sosial memiliki daya ingat dan kemampuan kognitif yang lebih baik.

Dengan bersosialisasi, seseorang tentu akan berlatih menghafal wajah, nama dan berbagai ingatan yang tersimpan di otak. Kebiasaan ini akan membantu mengurangi risiko demensia jangka panjang.

3. Meningkatkan Imun Tubuh dan Memperpanjang Usia

Berinteraksi dengan orang lain sebenarnya memiliki hubungan dengan peningkatan sistem imun tubuh. Ini juga manfaat silaturahmi yang bisa kita miliki untuk kesehatan kita.

Karena ketika Anda tetap berhubungan, ada banyak hormon dalam tubuh Anda yang bereaksi satu sama lain. Hormon adalah senyawa kimia dalam tubuh yang diproduksi oleh berbagai kelenjar dalam tubuh.

Salah satu fungsi hormon adalah mengatur suasana hati dan meningkatkan perasaan positif yang membuat kita lebih bahagia. Menurut Healthline.com, hormon kebahagiaan ini terdiri dari beberapa hormon, yaitu:

  • Hormon Dopamin

Hormon ini merupakan hormon penting dalam sistem otak.Hormon dopamin terlibat dalam euforia, yang berkaitan erat dengan memori sistem motorik. Tidaklah mengherankan bahwa dopamin juga dikenal sebagai hormon perasaan-baik.

  • Hormon Oksitosin

Dikenal sebagai hormon cinta, hormon oksitosin berhubungan erat dengan persalinan, menyusui, emosi, atau hubungan orang tua-anak. Kadar oksitosin meningkat dengan meningkatnya kasih sayang fisik seperti pelukan, ciuman, dan seks.

  • Hormon Endorfin

Ketika Anda stres, cemas atau tidak nyaman tentang sesuatu, endorfin adalah hormon penghilang rasa sakit dalam tubuh. Nah, kadar endorfin cenderung naik saat Anda melakukan aktivitas yang menimbulkan perasaan puas. Sebut saja saat makan makanan lezat, berolahraga atau setelah orgasme saat berhubungan seks.

  • Hormon Serotonin

Hormon serotonin dan neurotransmiter membantu suasana hati seseorang. Hormon ini juga berperan saat Anda tidur, mempelajari sesuatu yang baru, memperoleh pengetahuan baru dan memulihkan ingatan.Hormon yang sama bekerja saat Anda makan, bahkan mengatur saluran pencernaan.

Ketika Anda bersosialisasi dan tetap berhubungan, hormon kebahagiaan ini akan bereaksi dan bertindak positif. Beginilah cara kerja hormon kebahagiaan, manfaat silaturahmi bisa dirasakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Selain membantu memperkuat daya tahan tubuh, bersosialisasi dipercaya oleh banyak ahli dapat membantu seseorang hidup lebih lama daripada seseorang yang cenderung menyendiri.

4. Membantu Memecahkan Masalah

Hidup sebagai orang dewasa tidaklah mudah. Inilah sebabnya mengapa Anda perlu bersosialisasi dengan orang lain. Sehingga dapat menjadi tempat mencurahkan isi hati untuk tujuan mencapai pencerahan.

Dari sekian banyak percakapan, siapa tahu salah satunya menyembunyikan sesuatu yang bisa menjadi ide baru untuk menyelesaikan masalah Grameds atau bahkan janji ide bisnis yang menjanjikan. Jadi, manfaat persahabatan yang dapat dialami Grameds lebih dari sekedar peningkatan suasana hati.

Tapi ingat Grameds, saat bersosialisasi atau bersilaturahmi, hindari basa-basi, oke! Terutama berbicara tentang berbagai hal “miring” tentang keluarga. Misalnya mengapa beberapa orang tidak menikah, tidak memiliki anak, dll. Hal di atas tentu menjadi hal yang sangat sensitif bahkan bisa merusak suasana hangat Idul Fitri.

5. Menjaga Kewarasan dan Kesehatan Mental

Manfaat silaturahmi yang terakhir ini erat kaitannya dengan kodrat sosial manusia. Nah, sebagai makhluk sosial tentunya manusia tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan kehadiran orang lain. Berinteraksi dengan orang lain, terutama keluarga, adalah praktik termudah untuk menjaga ketenangan dan kesehatan mental. Tidak hanya itu, silaturahmi juga dapat meningkatkan mood dan kebahagiaan melalui interaksi fisik dan emosional.

Keutamaan dan Perintah Silaturahmi

1. Keutamaan Silaturahmi

Secara umum, manfaat silaturahmi dalam Islam dijelaskan dalam keutamaan dan perintah Al-Qur’an dan para wali. Berikut ulasan yang dilansir Muslim.or.id. Salah satu kelebihan menjaga silaturahmi adalah dapat menjadi salah satu alasan manusia bisa masuk surga Allah SWT. Ini dijelaskan dalam sabda Nabi:

أيها الناس، أفشوا السلام، وأطعموا الطعام، وصلوا الأرحام، وصلُّوا بالليل والناس نيام, تدخلوا الجنة بسلام

Artinya: “Wahai manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makan, sambunglah silaturahmi, shalatlah pada malam hari ketika orang-orang sedang tidur, kalian akan masuk surga dengan selamat,” (HR. Ibnu Majah, At Tirmidzi, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah).

2. Perintah Bersilaturahmi 

Allah SWT memerintahkan untuk menyambung tali silaturahim, yang dijelaskan dalam surah An Nisa ayat 36, yang berbunyi:

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

Wa’budullāha wa lā tusyrikụ bihī syai`aw wa bil-wālidaini iḥsānaw wa biżil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wal-jāri żil-qurbā wal-jāril-zunubi waṣ-ṣāḥibi bil-jambi wabnis-sabīli wa mā malakat aimānukum, innallāha lā yuḥibbu mang kāna mukhtālan fakhụrā

Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,” (QS. An Nisa: 36).

0 komentar:

Posting Komentar