Daur Hidup Hewan
Daur Hidup Hewan – Hewan yang ada planet bumi ini sangat banyak atau bahkan bisa mencapai ratusan, mulai dari hewan yang berukuran kecil hingga hewan yang berukuran besar. Banyaknya hewan yang ada di dunia ini disebut dengan keanekaragaman hayati.
Setiap hewan yang ada di dunia ini pasti akan berkembang biak, sehingga perkembangan hewan akan terus terjadi. Perkembangbiakan pada setiap hewan sangat memengaruhi keberlangsungan hidup hewan tersebut. Perkembangbiakan hidup setiap hewan, dimulai dari embrio, proses kelahiran, proses menuju dewasa, berkembang biak, dan mengalami kematian.
Perkembangbiakan pada hewan terjadi karena adanya proses seksual antara hewan jantan dan hewan betina. Pada proses ini akan terjadi yang namanya proses fertilisasi. Fertilisasi adalah peleburan inti sel sperma dan inti sel telur. Fertilisasi pada hewan dapat melalui dua cara, yaitu fertilisasi internal dan eksternal.
Selain berkembang biak, hewan juga mengalami daur hidup. Daur hidup hewan merupakan tahap tumbuh binatang mulai dari lahir hingga dewasa. Berikut penjelasan selengkapnya. Selayaknya makhluk hidup pada umumnya, hewan juga memiliki daur hidup hewan tersendiri. Adapun daur hidup hewan merupakan bagian dari tahap perkembangan mereka sejak menetas atau lahir, sampai tumbuh dewasa.
Dalam buku Ilmu Pengetahuan Alam yang ditulis oleh Inggit Awanda D.M, dan kawan-kawan disebutkan bahwa setiap hewan memiliki daur hidup yang berbeda-beda. Selain itu, adanya daur hidup juga menjadi cara alamiah yang terjadi pada hewan agar tidak mengalami kepunahan.
Lantas, bagaimana proses daur hidup hewan yang bisa jadi pembelajaran baru bagi anak-anak? Melansir dari berbagai sumber, berikut kami rangkumkan ulasan selengkapnya.
Pengertian Daur Hidup Hewan
Seperti sudah disinggung sebelumnya, daur hidup hewan merupakan tahap tumbuh dan perkembangan binatang mulai dari menetas atau lahir, hingga tahap menjadi hewan dewasa. Adapun proses perkembangan binatang berbeda-beda, misalnya saja pada hewan ayam dan juga kucing. Di mana kedua hewan ini memiliki perubahan bentuk yang menyerupai induknya atau tidak mengalami perubahan bentuk tubuh pada tahap pertumbuhannya.
Sementara untuk hewan yang mengalami perubahan bentuk dalam proses kembang biaknya dinamai sebagai metamorfosis. Untuk daur hidup hewan metamorfosis sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
Jenis-Jenis Daur Hidup Hewan
Seperti yang telah dijelaskan, setiap binatang memiliki proses perkembangan yang berbeda berdasarkan perubahan bentuk tubuhnya. Berikut jenis-jenis daur hidup hewan secara lebih lengkap. Di antaranya:
1. Daur Hidup Hewan Tanpa Metamorfosis
Proses perkembangan tanpa metamorfosis atau dimaksudkan dengan siklus hidup hewan tanpa adanya perubahan bentuk. Ada pun contoh binatang yang ada di sekitar dengan proses perkembangan tanpa metamorfosis adalah ayam dan kucing.
Mengutip dari buku Ilmu Pengetahuan Alam karya Inggit, dijelaskan bahwa pada ayam betina dewasa akan menghasilkan telur, yang kemudian menetas dan dierami selama kurang lebih 21 hari. Saat menetas, nantinya anak ayam berbulu halus. Menuju dewasa, bulu halus pada ayam pun mulai berubah seperti induknya. Siklusnya pun akan kembali berlangsung, di mana ayam betina dewasa nantinya dapat kembali bertelur.
Sama seperti ayam, kucing pun menjadi hewan yang berkembang biak tanpa metamorfosis. Ketika kucing betina melahirkan beberapa ekor anak kucing, maka selanjutnya kucing tersebut akan berubah menjadi kucing dewasa dan memiliki bentuk yang begitu mirip dengan induknya. Jika sudah mulai tumbuh dewasa, kucing betina pun mulai kembali berkembang biak dan melahirkan kucing lainnya.
2. Daur Hidup Hewan dengan Metamorfosis
Jika sebelumnya proses perkembangan binatang tanpa adanya metamorfosis, berikutnya adalah perkembangan dengan metamorfosis. Maksudnya adalah binatang yang semasa hidupnya terdapat tahapan perkembangan secara biologis serta melibatkan perubahan penampilan atau struktur setelah dilahirkan atau menetas.
Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan fisik dan/atau struktur setelah kelahiran atau penetasan. Perubahan fisik itu terjadi akibat pertumbuhan sel dan diferensiasi sel yang secara radikal berbeda.
Adapun perubahan fisik yang terjadi pada hewan-hewan ini terjadi akibat adanya pertumbuhan sel dan diferensiasi sel, maksudnya proses yang memungkinkan sel kurang khusus menjadi lebih khusus. Sehingga dapat terjadi adanya perubahan bentuk yang begitu signifikan hingga menjadi hewan dewasa
Metamorfosis Daur Hidup Hewan
Meneruskan pembahasan sebelumnya, bahwa daur hidup hewan dengan metamorfosis juga terbagi menjadi dua jenis. Di antaranya adalah metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
1. Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna adalah proses perubahan bentuk tubuh hewan dari kecil, hingga dewasa. Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna umumnya akan melewati 4 tahap perkembangan, di antaranya adalah telur – larva – pupa (kepompong) – dewasa (imago).
Untuk contoh hewan yang daur hidupnya dengan metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu. Di mana kupu-kupu akan berkembang biak mulai dari telur yang menempel di daun, kemudian berubah menjadi ulat. Selama sekitar 15 hari, ulat kemudian akan berubah menjadi pupa atau kepompong. Masa kepompong yang berlangsung selama berhari-hari ini jika telah sempurna dan cukup waktunya, maka kupu-kupu dewasa pun keluar dari kepompong yang siap terbang dengan sayap cantiknya.
Di bawah ini akan dijelaskan tahapan-tahapan yang terjadi pada metamorfosis sempurna agar lebih jelas.
a. Fase Telur
Fase telur menjadi fase pertama dari hasil perkembangbiakan pada hewan. Pada fase ini telur-telur-telur yang dihasilkan oleh betina berasal dari hasil fertilisasi yang terjadi pada hewan berkelamin jantan. Sel telur yang bertemu dengan sel sperma akan mengakibatkan terjadinya pembelahan. Pada proses pembelahan ini waktu yang dibutuhkan bervariasi tergantung dari jenis hewannya.
Dari hasil pembelahan ini akan menghasilkan telur-telur yang cukup banyak. Telur-telur itu kemudian diletakkan oleh betina pada tempat habitatnya. Misalnya kupu-kupu, hewan ini akan meletakkan telur-telurnya di permukaan daun. Sedangkan nyamuk akan meletakkan telur-telurnya di permukaan air yang tenang.
Induk-induk hewan meletakkan telur-telurnya sesuai dengan habitatnya karena setelah mengalami perubahan wujud langsung bisa mencari makan. Hewan muda yang mudah mencari makan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat.
b. Fase Larva
Setelah melewati fase telur, tahapan selanjutnya yang terjadi di metamorfosis sempurna adalah fase larva. Fase larva ini merupakan fase yang di mana hewan muda sudah mulai aktif untuk mencari makan. Makanan yang didapatkan sangat mudah karena sang induk sudah mempersiapkan jika anakannya berkembang tidak perlu repot-repot untuk mencari makanan
Dengan kata lain, induk dari setiap hewan sangat baik karena tidak ingin anaknya kesulitan mencari makanan. Pada fase larva ini, beberapa hewan mempunyai rangka luar (eksoskeleton). Rangka luar pada hewan dapat diartikan sebagai serangga atau hewan lainnya yang mengalami perubahan kulit atau ekdisis.
Perubahan kulit yang terjadi pada larva akan mengakibatkan larva mengalami perubahan wujud menjadi lebih besar. Perubahan kulit ini bisa terjadi selama beberapa kali tergantung dari jenis hewan. Selain itu, perubahan kulit ini akan berhenti ketika larva sudah mulai berhenti untuk makan dan mempersiapkan diri untuk menuju ke fase berikutnya.
c. Fase Pupa
Fase pupa bisa dikatakan sebagai fase transisi karena terjadinya perubahan wujud dari larva menjadi wujud hewan yang lebih besar. Perubahan wujud yang lebih besar membuat hewan memiliki suatu rangka luar yang bisa melindungi tubuh dan rangka luar itu dinamakan kokon. Meskipun sudah terlindungi oleh kokon, tubuh pupa akan tetap melakukan pembentukan metabolisme dan melakukan pembentukan hewan menuju hewan yang dewasa.
Awal mula menjadi wujud pupa, hewan sudah menyimpan cadangan makanan pada saat menjadi larva. Meskipun pada fase larva sudah tersimpan cadangan makanan, tetapi untuk bertahan hidup pupa membutuhkan asupan makanan. Oleh sebab itu, pada fase pupa, hampir setiap hewan yang bermetamorfosis sempurna akan mulai aktif kembali untuk mencari makan.
Pada fase pupa, waktu yang dibutuhkan sangat beragam tergantung dari jenis hewan dan lamanya waktu pada proses ini. Pada proses pupa, hewan akan mempersiapkan dirinya untuk menuju ke fase dewasa atau fase imago.
d. Fase Imago
Pada waktu yang sudah ditentukan, maka pupa akan keluar dari cangkangnya. Pupa yang keluar dari cangkangnya akan memiliki wujud hewan yang baru dan menandakan bahwa hewan yang mengalami metamorfosis sempurna sudah tumbuh menjadi dewasa. Pada fase ini, hewan sudah harus membiasakan dirinya menghadapi predator-predator lainnya.
Pada fase imago, hewan sudah mempunyai bentuk yang sempurna, sehingga ketika mencari makan dan mencari habitat tidak sama lagi dengan fase larva. Selain itu, pada fase ini, hewan akan melakukan fase reproduksi atau melakukan perkawinan antara hewan jantan dan hewan betina. Dengan demikian, fase imago bisa dikatakan sebagai fase hewan yang menjadi dewasa dan perlu melakukan perkawinan supaya anakan akan terus ada atau siklus metamorfosis sempurna akan terulang.
2. Metamorfosis Tidak Sempurna
Berbanding terbalik dengan metamorfosis sempurna, metamorfosis tidak sempurna adalah proses perkembangan yang tidak lengkap. Umumnya, hewan dengan metamorfosis ini tidak akan mengalami perubahan bentuk yang berbeda dari menetas, hingga menjadi hewan dewasa. Namun ada bagian tubuh yang belum terbentuk dan akan terlihat saat dewasa, misalnya seperti sayap.
Tidak seperti tahapan daur hidup metamorfosis sempurna, tahapan metamorfosis tidak sempurna justru tidak melewati tahapan larva dan kepompong. Mereka hanya melalui 3 tahap yakni telur – nimfa – dewasa (imago). Adapun contoh hewan yang biasanya dijumpai adalah serangga, misalnya belalang. Mereka akan melewati 3 tahapan di atas mulai dari menetaskan telur, kemudian menetas menjadi nimfa atau bayi belalang berwarna putih. Selanjutnya bayi belalang akan mengalami pergantian kulit hingga menjadi belalang dewasa yang bersayap.
Contoh Hewan dengan Metamorfosis Sempurna
Supaya lebih mudah memahami metamorfosis sempurna, maka di bawah ini akan dijelaskan contoh-contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna.
1. Daur Hidup Hewan Kupu-Kupu
Siapa yang tidak kenal dengan hewan kupu-kupu. Hewan ini sering kita temui pada bunga-bunga yang memiliki nektar. Kupu-kupu sering hinggap di bunga karena nektar bunga menjadi makanan utama dari kupu-kupu. Kupu-kupu menjadi hewan yang tergolong ke dalam metamorfosis sempurna karena perubahan wujud dari hewan muda menuju ke dewasa sangat berbeda. Untuk lebih jelasnya mari kita simak gambar di bawah ini.
Metamorfosis pada kupu-kupu dimulai dari telur yang berasal dari perkawinan kupu-kupu jantan dengan kupu-kupu betina. Kemudian, telur itu berubah menjadi ulat yang biasa kita temukan pada dedaunan. Lalu, ulat berubah menjadi kepompong atau pupa dengan cangkang untuk melindungi tubuh. Setelah beberapa lama, kepompong akan berubah menjadi kupu-kupu muda dan beberapa hari kemudian akan berubah menjadi kupu-kupu dewasa.
2. Daur Hidup Hewan Nyamuk
Contoh hewan berikutnya yang mengalami metamorfosis sempurna adalah nyamuk. Hewan ini sering kita temui pada malam hari dan terkadang nyamuk mengganggu tidur seseorang, baik itu karena suaranya atau karena gigitannya. Meskipun nyamuk sangat suka terbang, tetapi indukan nyamuk akan menyimpan telurnya di permukaan air yang tenang. Oleh sebab itu, kita harus rajin membersihkan bak mandi supaya tidak ada telur nyamuk.
Telur menjadi fase awal terjadinya metamorfosis sempurna pada nyamuk. Setelah telur menetas akan berubah menjadi seekor larva. Larva ini akan beradaptasi untuk mencari makan supaya bisa melanjutkan hidupnya ke fase pupa. Setelah fase larva sudah selesai, selanjutnya adalah fase pupa. Fase terakhir dari metamorfosis pada nyamuk adalah nyamuk menjadi dewasa.
3. Daur Hidup Hewan Katak
Musim hujan menjadi musim yang sangat disenangi oleh hewan katak. Hal ini dikarenakan pada musim ini air banyak yang turun ke permukaan, sehingga katak akan bebas berloncat-loncat. Katak termasuk ke dalam kategori hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Hal itu dapat dilihat pada bentuk kecebong yang sangat berbeda dengan bentuk katak ketika dewasa. Perbedaan itulah yang menyebabkan katak menjadi hewan bermetamorfosis sempurna.
Telur menjadi fase awal dari metamorfosis sempurna katak. Kemudian dilanjutkan dengan telur yang berubah menjadi kecebong tanpa kaki. Setelah mengalami perkembangan, kecebong memiliki dua kaki. Kaki kecebong yang berjumlah semakin bertambah dibarengi tubuh kecebong yang ikut mengalami perubahan, sehingga menjadi katak muda. Katak muda pun berkembang menjadi katak dewasa yang kemudian berkembang biak dan menghasilkan telur-telur katak.
Contoh Hewan Metamorfosis Tidak Sempurna
Setelah membahas, contoh hewan dengan metamorfosis sempurna, maka yang akan dibahas selanjutnya adalah contoh hewan yang bermetamorfosis tidak sempurna.
1. Belalang
Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurnaHewan belalang ini sering kita temukan di persawahan atau perkebunan, mulai dari belalang dengan ukuran kecil hingga belalang berukuran besar. Terkadang belalang ini dijadikan sebagai santapan oleh beberapa orang karena dianggap rasanya yang gurih.
Belalang menjadi bagian hewan yang bermetamorfosis tidak sempurna karena perubahan dari nimfa ke belalang dewasa tidak mengalami perubahan wujud yang signifikan. Perbedaan yang terjadi pada belalang muda dengan belalang dewasa hanya sebatas pada ukuran tubuh saja.
Metamorfosis tidak sempurna belalang bermula dari telur yang berasal dari indukan atau belalang betina. Setelah telur menetas, kemudian berubah menjadi nimfa atau belalang muda. Setiap perkembangan belalang muda menuju dewasa tidak ada perubahan wujud yang signifikan kecuali ukuran tubuh belalang.
2. Kecoak
Hewan kecoak termasuk ke dalam jenis hewan yang suka hidup di tempat-tempat yang lembab, seperti kamar mandi. Meskipun hewan ini berukuran kecil, tetapi ia bisa terbang. Bahkan, bagi sebagian orang, hewan ini sangat menakutkan terutama pada saat terbang, apakah kamu salah satunya?
Kecoak menjadi hewan yang bermetamorfosis tidak sempurna karena bentuk tubuhnya saat muda hingga dewasa hanya berubah pada ukuran saja. Dengan kata lain, wujud dari kecoak muda hingga dewasa tidak mengalami perubahan. Metamorfosis tidak sempurna kecoak bermula dari telur. Lalu berubah menjadi nimfa atau kecoak muda. Setelah kecoak muda berkembang, ia akan menjadi kecoak dewasa yang memiliki tubuh yang sama dengan kecoak muda.
0 komentar:
Posting Komentar